Gunung Krakatau

DAHSYATT!!! Ternyata inilah dashsyatnya letusan gunung krakatau yang dirasakan hampir 1/3 dunia simak ulasannya!!!

Krakatau yang memiliki nama lain Rakata ini merupakan sebuah kepulauan vulkanik yang sampai detik ini masih aktif. Letaknya berada di antara Pulau Jawa dan Sumatra. Saat ini kawasan tersebut memiliki empat pulau kecil diantaranya: Pulau Rakata, Anak Krakatau, Sertung, dan Pulau Panjang.

Sejarah Gunung Krakatau

Awal mula terbentuknya gunung ini ialah saat Pulau Rakata yang tumbuh dikarenakan oleh dorongan vulkanik yang berasal dari perut  bumi. Setelah itu muncul lah dua gunung api dari area tengah kawah, gunung ini disebut Gunung Danan dan Perbuwatan. Ketiganya kemudian saling menyatu dan inilah yang  dikenal sebagai Gunung Krakatau.

Sejarah Gunung Krakatau
@azisdodol

Anda mungkin mempertanyakan keberadaan Anak Krakatau saat itu. Pada tahun 1680 gunung tersebut meletus dengan mengeluarkan lava andesitik asam. Kemudian pada tahun 1880 Gunung Perbuwatan tidak meletus akan tetapi aktif mengeluarkan lava. Aktivitas gunung tercatat berhenti sampai akhirnya muncul lagi pada tanggal 20 Mei 1883.

Dari letusan yang terjadi pada tahun 1883, anak krakatau terbentuk. Anak Krakatau adalah sisa letusan dari Gunung Purba. Gunung Krakatau meletus terdahsyat pada tahun ini. Saking hebatnya, abu yang dihasilkan oleh gunung tersebut sampai ke New York dan Norwegia.

Pada saat itu dunia sampai tidak bisa melihat matahari selama dua hari. Hal ini dikarenakan atmosfer tertutup oleh abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Krakatau. Sejak kejadian tersebut, selama satu tahun sinar surya yang biasanya terik sampai meredup karena letusan yang dahsyat tersebut.

↑ KE DAFTAR ISI


 

Sejarah Letusan Gunung Krakatau

sejarah gunung krakatau
viralbanget.com

Letusan yang terjadi pada tahun 1883 menjatuhkan hampir sepertiga bagian gunung api. Dampak dari letusan tersebut adalah tsunami. Menurut perhitungan, letusan itu juga menyebabkan  36.000 orang meninggal dunia. Beberapa korban meninggal karena tsunami dan luka bakar terkena letusan gunung api tersebut.

Kronologi kejadian letusan ini berawal tiga bulan sebelum kejadian. Sebelumnya gunung ini sudah hampir 200 tahun tidak melakukan aktivitas vulkanik. Hanya saja saat itulah masyarakat sekitar mulai merasakan getaran, gemuruh mulai terdengar, dan gunung pun juga banyak mengeluarkan material-material.

Letusan yang dahsyat itu diawali dengan letusan kecil yang muncul secara teratur. Abu pertama kali terlihat keluar dari gunung pada tanggal 11 Agustus. Sampai akhirnya pada tanggal 26 Agustus letusan terasa semakin kencang dari yang biasanya.  Tidak sampai situ saja, bencana lain pun juga terjadi pada saat itu.

Gunung Krakatau Saat ini

Saat ini Gunung Krakatau sekarang telah menunjukan beberapa aktivitas vulkanik. Penyebab tsunami yang tahun ini terjadi di Lampung dan juga Banten merupakan dampak dari aktivitas gunung tersebut. Besarnya volume Gunung Anak Krakatau yang berupa longsorang adalah sekitar 90 juta kubik. Longsoran ini yang menyebabkan terjadinya tsunami.

Gunung Krakatau Saat ini
holobis.net

BMKG memantau aktivitas gunung ini dan melaporkan bahwa tinggi Gunung Krakatau mengalami penyusutan sebanyak hampir 200cm. Ini merupakan dampak dari erupsi yang terus menerus terjadi pada Anak Krakatau. Beberapa penemuan menemukan bahwa terdapat beberapa retakan di salah satu bagian tubuh Gunung Anak Krakatau. Getaran ini terjadi akibat adanya getaran selama erupsi.

Adanya retakan baru yang terdapat pada gunung tersebut, BMKG mengkhawatirkan terjadinya longsoran dan tsunami susulan. Dalam pencegahannya, BMKG memutuskan untuk memasang alat sensor yang dapat memantau iklim dan gelombang di sekitar gunung tersebut. Ketika alat menyensor gelombang yang tidak normal, maka alat akan mengirimkan sinyal ke BMKG.

 Dampak jika Gunung Krakatau meletus tentu saja wilayah di bagian Selat Sunda akan menjadi wilayah yang paling merasakan akibatnya. Meskipun volume  gunung tersebut tidak mencapai 30% dari volume asli ‘Ibunya’ yaitu Gunung Krakatau Purba, bukan berarti kekuatan yang dihasilkan akan sama seperti yang terjadi pada tahun 1883.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa asap putih nan tebal dengan ketinggian 2000 meter dari atas kawah masih terlihat dari Gunung Anak Krakatau. Selain itu, kondisi terkini Gunung Krakatau masih menyebabkan aktivitas gempa.

Berdasarkan hasil laporan yang dicatat oleh PVMBG menyatakan bahwa selama 2 hari, mulai dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 2 Januari 2019 terhitung  ada 44 kali gempa hembusan dan juga 51 kali gempa letusan. Selain itu, tercatat adanya satu kali gempa vulkanik dalam.

↑ KE DAFTAR ISI


 

Wisata Gunung Krakatau

Keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Anak Krakatau tidak bisa dipungkiri lagi. Hal ini sudah mulai menarik wisatawan yang ingin menikmati pemandangan yang ada. Orang-orang tidak hanya mendaki saja di gunung tersebut, akan tetapi bagi anda yang belum terbiasa mendaki gunung, masih ada beberapa pilihan wisata alam lain yang tersedia.

1. Pulau Sebuku Kecil

Pulau Sebuku Kecil
@shintiaindri

Pulau ini terletak di sebelah timur perairan Kabupaten Lampung. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam menaiki perahu motor untuk sampai ke Pulau Sebuku Kecil dari Dermaga Canti. Salah satu yang menjadi ciri khas pulau ini adalah pantainya yang memiliki pasir berwarna putih, air laut yang biru, dan adanya berbagai puing karang.

Anda juga dapat menikmati keindahan alam bawah laut. Caranya adalah dengan snorkling, akan tetapi anda perlu guide karena terdapat ubur-ubur yang takutnya beracun. Titik snorkling di pulau tersebut tidak terlalu dalam sehingga anda dapat menikmati keindahan berbagai jenis ikan dan terumbu karang.

2. Pulau Sebesi

Pulau Sebesi
@agungrizki90

Berbeda dengan pulau Sebaku yang tidak berpenghuni, Pulau Sebesi ini masih ada penghuninya. Pulau dengan luas kurang lebih 16,2 km persergi ini terletak di Selat Sunda. Rumah warga yang terdapat di pulau tersebut sebagian besar dijadikan homestay untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut kawasan Krakatau.

Listrik hanya tersedia mulau pukul 18.00 sampai 24.00, sehingga anda dianjurkan untuk membawa power bank, roller kabel, sehingga anda tidak perlu mengantri lama untuk mengisi daya batrai gadget anda.

3. Cagar Alam Gunung Krakatau

Situs cagar alam ini merupakan salah satu World Heritage yang  didalamnya terdiri dari Pulau Rakata, Pulau Panjang, dan Pulau Sertung. Sebelumnya cagar alam ini dikelola oleh pemerintah Provisi Banten. Namun, pada tahun 1996 akhirnya BKSDA Lampung yang mengelola cagar alam tersebut.

Cagar Alam Gunung Krakatau-compressed
goodnewsfromindonesia.com

Perjalanan yang harus ditempuh dari Pulau Sebesi menuju cagar alam tersebut menempuh waktu 90-120 menit memakai perahu motor. Bagi anda yang mudah mabuk laut perlu berhati-hati karena ombaknya sangat besar. Anda disarankan untuk menutup mata atau mengatur nafas agar tidak mual.

Wisatawan hanya bisa mendaki Gunung Anak Krakatau sampai ketinggian 200 meter. Anda nantinya akan didampingi oleh petugas dari KSDA Lampung.

Gunung Anak Krakatau menyimpan banyak sekali cerita. Sejarah yang pernah tercatat menyatakan letusan gunung ini sampai mengubah suhu dan iklim dunia. Di akhir tahun 2018 gunung ini kembali menyebabkan tsunami. Tetapi bukan berarti kita harus menjauhinya, justru anda perlu menghargai betapa luar biasanya Gunung Krakatau.

Tinggalkan komentar